Ada saatnya matahari tergelincir perlahan di ufuk barat, mengirimkan sapaan terakhirnya dalam semburat jingga yang mempesona. Kita pun duduk di penghujung hari, melihat kembali jejak-jejak yang telah kita tapakkan. Haruskah kita berjalan dalam keheningan sendiri atau bersama dengan Dia yang menciptakan hari?
Dalam Kitab Suci, Lukas 17:15-16, kita membaca: "Salah seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. Ia tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya."
Dalam kisah ini, kita belajar tentang pentingnya rasa syukur. Sepuluh orang kusta disembuhkan oleh Yesus, namun hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur. Dalam hiruk pikuk kehidupan, kita sering kali terlupa untuk berterima kasih atas berkat dan anugerah yang telah kita terima. Kita lupa bahwa setiap napas yang kita hela, setiap langkah yang kita tapakkan, adalah karena anugerah-Nya.
Maka, mari kita gunakan waktu sore ini untuk merefleksikan hari yang telah kita jalani. Apakah kita telah menggunakan waktu dan talenta kita untuk kebaikan? Apakah kita telah memanfaatkan setiap peluang untuk menjadi terang bagi dunia? Apakah kita sudah cukup berterima kasih kepada Tuhan atas segala berkat yang telah kita terima?
Kita diajak untuk menjadi seperti orang kusta yang kembali kepada Yesus dan mensyukuri kesembuhan yang telah diterimanya. Kita diajak untuk menjadi umat yang berterima kasih, yang selalu mengakui bahwa setiap anugerah dan berkat berasal dari Tuhan.
Mari kita tutup hari ini dengan doa. "Ya Tuhan, terima kasih atas hari ini, atas setiap detik yang telah Kau beri. Ampuni kami jika ada yang belum berkenan di hadapan-Mu. Semoga hari esok, kami bisa menjadi lebih baik lagi, menjadi terang bagi dunia, dan selalu bersyukur atas segala anugerah dan berkat-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin."
Maka, ketika malam menjelang dan kita menatap langit yang bertabur bintang, semoga hati kita dipenuhi rasa syukur. Dan bila fajar menyapa, semoga kita siap untuk memulai hari baru dengan penuh semangat dan rasa syukur yang mendalam.
Dipublikasikan pada: 2 November 2025
Tulisan "Renungan Sore 2 November 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.
