Ada saat-saat dalam hidup kita ketika kita merasa terlalu lelah untuk berterima kasih. Lelah dengan rutinitas, lelah dengan tantangan, dan lelah dengan kehidupan itu sendiri. Namun, dalam kesibukan dan kelelahan itu, ada satu hal yang seringkali kita lupakan, yaitu rasa syukur.
Syukur bukanlah sesuatu yang kita rasakan hanya saat kita menerima berkat, tetapi juga saat kita menghadapi cobaan. Kita bisa belajar dari St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika: "Berterima kasihlah dalam segala hal, karena itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tesalonika 5:18). St. Paulus menunjukkan bahwa syukur bukan sekedar rasa, tapi pilihan. Pilihan untuk melihat segala hal dalam hidup ini sebagai anugerah dari Sang Pencipta.
Dalam kesepian malam, dalam hening saat menjelang tidur, mari kita renungkan hari yang telah kita jalani. Apakah kita telah cukup berterima kasih? Apakah kita telah cukup mencintai? Apakah kita telah cukup memaafkan?
Hari ini mungkin telah penuh dengan tantangan dan kegagalan, atau mungkin juga dipenuhi oleh keberhasilan dan kebahagiaan. Apapun yang kita alami, kita diajak untuk melihatnya sebagai bagian dari perjalanan iman kita. Semua hal tersebut adalah cara Tuhan mengasah dan membentuk kita agar semakin mirip denganNya.
Jadi, di penghujung hari ini, marilah kita berhenti sejenak. Tenangkan hati dan pikiran kita, dan lihatlah segala sesuatu dengan mata hati. Mari kita ambil hikmah dari setiap peristiwa yang telah kita alami hari ini. Jangan lupa, bersyukurlah. Karena dalam setiap keadaan, baik suka maupun duka, Tuhan selalu ada bersama kita.
Sebelum kita menutup mata, marilah kita berdoa: "Ya Tuhan, terima kasih atas hari ini. Terima kasih atas setiap tawa dan air mata, karena semuanya mengajarkan kami untuk bertumbuh. Saat kami mempersiapkan diri untuk beristirahat, kami mohon Engkau memberi kami kedamaian dan ketenangan. Biarlah tidur ini menjadi waktu pemulihan bagi kami, agar esok hari kami dapat bangkit dengan semangat baru untuk melayani dan mencintai. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."
Dipublikasikan pada: 14 September 2025
Tulisan "Renungan Sore 14 September 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.