Mungkin di tengah riuhnya suara dunia, kita sering merasa lelah dan terbebani. Kesibukan dan tuntutan hidup terkadang membuat kita lupa bahwa ada sumber kekuatan yang tak pernah lelah mendengar keluh kesah kita. Ingatlah, Tuhan ada dan selalu bersama kita. Dia selalu ada dalam setiap derap langkah kita, dalam setiap tarikan nafas kita, dan dalam setiap detak jantung kita.
"Janganlah jemu-jemu mengerjakan yang baik, sebab jika kita tidak menjadi lesu, pasti kita akan menuai pada waktunya" (Galatia 6:9). Ayat ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini memang seperti berkebun. Kita menanam, merawat, dan harus bersabar menunggu saatnya panen. Bahkan ketika kita merasa lelah, kita harus terus berjalan, terus berusaha, dan terus berdoa, karena pada waktunya, Tuhan akan memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang telah kita usahakan.
Tetapi, bagaimana kita bisa tetap tekun dan sabar di tengah kesibukan dan kelelahan? Kuncinya ada pada hubungan kita dengan Tuhan. Dengan mendekatkan diri pada-Nya, kita akan mendapatkan kekuatan dan ketenangan. Maka, jadikanlah setiap kesempatan sebagai momen untuk berkomunikasi dengan Tuhan, baik itu dalam doa, dalam membaca Kitab Suci, atau dalam diam dan merenungi kebesaran-Nya.
Marilah kita berdoa. Tuhan yang Maha Pengasih, terima kasih atas hari ini dan segala kesibukan yang telah Engkau berikan. Bantulah kami untuk selalu mengingat Engkau dalam setiap langkah dan tindakan kami. Berikanlah kami kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi segala tantangan. Amin.
Ketekunan dan kesabaran adalah anugerah dari Tuhan. Kita hanya perlu membuka hati dan menerima anugerah itu dengan tangan terbuka. Jangan lupa, Tuhan selalu ada dan tidak pernah lelah mendengar doa-doa kita. Jadi, tetaplah tekun dan sabar, karena pada waktunya, kita akan menuai hasil yang indah.
Dipublikasikan pada: 18 Agustus 2025
Tulisan "Renungan Siang 18 Agustus 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.