Dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, ada kalanya kita merasa lelah dan putus asa. Ditambah lagi dengan berbagai tantangan dan rintangan yang seringkali datang bertubi-tubi, membuat kita merasa tidak mampu mengatasinya. Namun, ingatlah firman Tuhan dalam Kitab Yakobus 1:12, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, karena sesudah ia tahan uji, ia akan menerima mahkota hidup yang dijanjikan Tuhan kepada mereka yang mengasihi Dia."
Ketekunan dan kesabaran adalah dua pilar kuat yang menjadi penopang dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Kita diajak untuk tidak lekas putus asa, namun bertahan dengan sabar dan tekun, karena di balik setiap tantangan dan rintangan, Tuhan sedang mengajak kita untuk semakin mendekat dan bergantung kepada-Nya.
Kita mungkin bertanya, bagaimana caranya untuk tetap tekun dan sabar di tengah badai kehidupan ini? Jawabannya adalah dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam setiap aktivitas kita. Mulailah hari dengan doa, penuhi setiap aktivitas dengan renungan dan syukur, dan tutup hari dengan refleksi dan pengakuan dosa. Dengan cara itulah, kita akan selalu merasakan kehadiran Tuhan di sepanjang hari, dan bukan hanya saat kita sedang beribadah.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada dalam setiap detik waktu kita, menemani dan membimbing kita. Kita hanya perlu membuka mata dan hati kita untuk melihat dan merasakan-Nya.
Mari kita tutup renungan siang ini dengan doa:
"Ya Tuhan, dalam kesibukan dan keletihan hari ini, berilah kami kekuatan untuk tetap tekun dan sabar. Ajarilah kami untuk selalu mendekat kepada-Mu, dan menjadikan-Mu pusat dalam setiap aktivitas kami. Bantulah kami untuk selalu merasakan kehadiran-Mu di setiap detik waktu kami. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."
Dipublikasikan pada: 16 Agustus 2025
Tulisan "Renungan Siang 16 Agustus 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.