Ketika matahari berada di puncaknya, sering kali kita merasa lelah dan terbebani oleh berbagai tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tekanan dan stres seringkali menghampiri, seolah-olah hidup ini adalah sebuah larian marathon yang tak kunjung usai. Namun, ingatlah bahwa kita tidak berlari sendiri. Tuhan selalu berjalan bersama kita, memberi kekuatan ketika kita merasa lemah, dan memberi semangat ketika kita merasa tak berdaya.
Pada Surat kepada Roma, Rasul Paulus menulis, "Tetapi dalam segala hal ini kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Dalam ayat ini, kita diingatkan bahwa bukanlah kekuatan kita sendiri yang membuat kita menang, melainkan kasih Tuhan yang berlimpah dalam hidup kita.
Ketekunan dan kesabaran adalah dua kualitas yang sangat penting dalam perjalanan iman kita. Keduanya adalah buah Roh Kudus yang diberikan kepada kita (Galatia 5:22). Jadi, ketika kita merasa lelah dan berat, janganlah berputus asa. Tetaplah tekun dan sabar, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menerapkan ketekunan dan kesabaran ini dengan berbagai cara. Misalnya, ketika kita merasa lelah dan ingin menyerah, cobalah untuk berdoa dan merenung sejenak. Ingatlah janji Tuhan dan percayalah bahwa Dia selalu ada untuk kita. Saat kita merasa stres, cobalah untuk melepaskan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan dan percayalah bahwa Dia akan menolong kita.
Mari kita tutup renungan siang ini dengan doa penutup yang singkat dan mendalam: "Ya Tuhan, dalam kesibukan hari ini, bantu kami untuk selalu mendekat kepada-Mu. Berikanlah kami kekuatan, ketekunan, dan kesabaran dalam setiap tantangan yang kami hadapi. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin."
Dipublikasikan pada: 10 September 2025
Tulisan "Renungan Siang 10 September 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.
