Berjalanlah kita di pagi hari ini, merasakan semilir angin pagi, mendengarkan kicauan burung yang menggema di telinga kita. Setiap detik, setiap momen adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lupa akan hal sederhana ini. Kita terjebak dalam rutinitas, beban pikiran, dan lupa untuk bersyukur. Oleh karena itu, mari kita mulai hari ini dengan hati yang penuh syukur.
Renungkanlah firman Tuhan dalam Kitab 1 Tesalonika 5:18, "Berterima kasihlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Ayat ini menjadi titik tolak bagi kita untuk merenungi kehidupan kita. Dalam segala situasi dan kondisi, baik suka maupun duka, kita diajak untuk selalu berterima kasih. Ini bukanlah hal yang mudah, tetapi menjadi tantangan bagi iman kita.
Dalam ajaran Gereja Katolik, syukur adalah bagian penting dari doa dan ibadah kita. Kita diajak untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan dan memberikan penghargaan atas segala anugerah-Nya. Syukur bukan hanya ucapan mulut, tetapi juga sikap hati yang mengakui bahwa segala sesuatu datang dari Tuhan.
Bagaimana kita bisa menerapkan hal ini dalam kehidupan sehari-hari? Mulailah dengan hal-hal kecil. Bangun pagi, ucapkan syukur karena diberi kesempatan untuk melihat hari yang baru. Melihat keluarga, ucapkan syukur atas kasih dan dukungan mereka. Melakukan pekerjaan, ucapkan syukur atas kekuatan dan kesehatan untuk bekerja. Dalam setiap situasi, selalu ada sesuatu untuk disyukuri.
Mari kita tutup renungan pagi ini dengan doa. Tuhan Yesus, kami bersyukur atas hari ini. Kami bersyukur atas segala anugerah yang Engkau berikan. Bantulah kami untuk selalu mengingat kebaikan-Mu dan berterima kasih dalam segala hal. Berikanlah kami kekuatan dan harapan untuk menghadapi hari ini. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.
Dipublikasikan pada: 31 Juli 2025
Tulisan "Renungan Pagi 31 Juli 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.