Ada satu hal yang sering kita lupakan dalam kesibukan dan tantangan hidup sehari-hari: bersyukur. Rutinitas, masalah, dan tekanan seringkali membutakan mata hati kita untuk melihat berbagai anugerah yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
Dalam Injil Lukas pasal 17:11-19, kita membaca tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Namun, hanya satu dari mereka yang kembali untuk bersyukur. Sejenak kita renungkan, apakah kita seringkali berada dalam posisi sembilan orang yang lupa bersyukur, ataukah kita berusaha menjadi seperti orang kusta yang satu itu, yang kembali dan bersyukur kepada Yesus?
Pagi ini, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk memandang kembali dan menghitung berkat-berkat Tuhan dalam hidup kita. Setiap nafas yang kita hirup, setiap langkah yang kita lakukan, setiap senyum yang kita berikan dan terima, itu semua adalah anugerah. Ketika kita mulai menghitung berkat-berkat itu, hati kita akan dipenuhi oleh rasa syukur dan iman kita akan diperkuat.
Pagi ini juga, marilah kita mengisi hati kita dengan harapan. Harapan bukanlah sekedar angan-angan belaka, namun merupakan keyakinan bahwa Tuhan memegang masa depan kita. Dengan harapan, kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi hari yang baru, apa pun tantangannya.
Berbekal rasa syukur dan harapan, kita siap menyambut hari yang baru. Jangan lupa, Tuhan selalu berada di sisi kita, menuntun dan memberi kekuatan.
Marilah kita tutup renungan pagi ini dengan doa:
"Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah pagi ini. Ajarkan kami untuk selalu bersyukur atas setiap berkat yang Engkau berikan. Isi hati kami dengan harapan, dan beri kami kekuatan untuk menghadapi hari ini. Di dalam nama-Mu kami berdoa, amin."
Dipublikasikan pada: 29 Oktober 2025
Tulisan "Renungan Pagi 29 Oktober 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.
