Ada kehangatan yang khas dalam embun pagi, hening dan penuh janji. Saat kita membuka mata dan menyadari bahwa Tuhan telah memberikan kita kesempatan untuk menghirup udara pagi ini, berapa banyak di antara kita yang benar-benar mengucap syukur? Syukur merupakan ungkapan cinta kita kepada Sang Pencipta dan sekaligus menjadi benteng kuat yang melindungi kita dari keputusasaan dan kekhawatiran.
Kitab Suci mencatat dalam 1 Tesalonika 5:18, "Syukurilah dalam segala hal, karena itulah kehendak Allah di dalam Kristus Yesus terhadap kamu." Ayat ini memberikan kita gambaran tentang sikap yang seharusnya kita miliki; yaitu rasa syukur dalam segala hal, baik dalam suka maupun duka.
Kita mungkin sering merasa bahwa hidup ini terlalu berat dan penuh tantangan. Di saat seperti itu, marilah kita mengingat kembali janji Tuhan dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui apa yang menjadi rencana-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rencana damai sejahtera dan bukan rencana kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Kita dipanggil untuk menghadapi setiap tantangan dengan hati yang penuh syukur dan harapan. Tuhan tidak pernah memberi kita beban di luar kemampuan kita. Dia selalu menyediakan jalan keluar dan memberikan kekuatan bagi kita untuk bertahan.
Bagaimana kita dapat mengaplikasikan ini dalam kehidupan sehari-hari? Mulailah dengan berdoa dan mengucap syukur setiap pagi. Sebelum kita terjebak dalam rutinitas dan hiruk pikuk dunia, luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Syukuri setiap napas yang kita hirup, syukuri setiap detak jantung yang membuktikan bahwa kita masih hidup dan memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Tutuplah mata, heningkan hati, dan ucapkan doa ini: "Bapa di Surga, terima kasih karena telah memberi saya kesempatan untuk melihat pagi ini. Berikanlah saya kekuatan dan semangat untuk menghadapi hari ini dengan penuh syukur dan harapan. Amin."
Pagi ini dan setiap pagi setelahnya, marilah kita menyambutnya dengan hati yang penuh syukur dan harapan. Karena dengan begitu, kita sudah menunjukkan cinta dan penghormatan kita kepada Sang Pencipta.
Dipublikasikan pada: 23 Agustus 2025
Tulisan "Renungan Pagi 23 Agustus 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.