Apakah Anda pernah merasakan beban yang begitu berat hingga merasa tidak sanggup lagi melangkah? Mungkin saat ini Anda merasa seperti berada di ujung tebing yang curam, siap jatuh kapan saja. Namun, ingatlah firman Tuhan dalam Mazmur 46:2, "Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan kita, penolong dalam kesesakan yang sangat."
Renungan pagi ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua bahwa Tuhan selalu ada dalam setiap suka dan duka kita. Rasa lelah dan putus asa mungkin akan datang, namun Tuhan tidak pernah berhenti memberi harapan dan kekuatan kepada kita. Jika kita merasa terjatuh, Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya dan membantu kita bangkit. Jika kita merasa lelah, Tuhan akan menjadi tempat peristirahatan kita. Jika kita merasa putus asa, Tuhan akan memberi harapan dan kekuatan baru dalam hidup kita.
Ajaran Katolik mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan. Dalam suka dan duka, dalam senang dan sedih, dalam sehat dan sakit, kita diajak untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Karena dalam setiap kejadian dalam hidup kita, baik yang kita anggap baik maupun buruk, selalu ada hikmah dan rencana Tuhan yang indah di baliknya.
Mari kita aplikasikan ajaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita bangun di pagi hari, mari kita mulai dengan doa syukur. Ketika kita menghadapi masalah, mari kita mencari kekuatan dan harapan dalam doa. Ketika kita merasa lelah dan putus asa, mari kita mencari hiburan dalam pelukan kasih Tuhan.
Mari kita tutup renungan pagi ini dengan doa singkat. "Ya Tuhan, kami bersyukur atas anugerah kehidupan ini. Berikanlah kami kekuatan dan harapan untuk menghadapi hari ini. Bimbinglah kami dalam setiap langkah kami dan jadikanlah kami alat cinta-Mu di dunia ini. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."
Dipublikasikan pada: 22 Oktober 2025
Tulisan "Renungan Pagi 22 Oktober 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.
