Hari baru telah tiba. Seraya kita membuka mata, sejenak renungkanlah: apakah kita sudah mengucap syukur atas anugerah kehidupan ini? Kita sering kali terjebak dalam hiruk pikuk dunia, sehingga lupa bahwa setiap detik dalam hidup kita adalah anugerah yang patut disyukuri.
Dalam Kitab Suci, kita diajak untuk senantiasa bersyukur. Dalam 1 Tesalonika 5:18, Tuhan berfirman, "Dalam segala hal berilah syukur, karena inilah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu". Ayat ini mengingatkan kita bahwa rasa syukur tidak hanya diperlukan saat kita merasa bahagia atau berhasil, tetapi juga saat kita merasa sedih atau gagal. Dalam segala keadaan, baik suka maupun duka, kita dipanggil untuk bersyukur.
Rasa syukur bukanlah sekedar ucapan lisan, melainkan sikap hati yang terus menerus mengakui kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Rasa syukur membantu kita melihat segala sesuatu dalam perspektif yang benar, yaitu sebagai anugerah Tuhan yang tiada henti. Syukur juga mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan hati yang tenang dan damai, bukan dengan kecemasan dan ketakutan.
Mari kita mulai hari ini dengan rasa syukur. Tapi bagaimana caranya? Sederhana saja: setiap kali kita merasa cemas, takut, atau marah, hentikanlah sejenak. Kemudian, ingatlah anugerah-anugerah Tuhan dalam hidup kita, dan ucapkanlah syukur. Dengan begitu, kita akan merasakan kedamaian dan kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi hari yang baru.
Sekarang, mari kita tutup renungan ini dengan doa singkat:
"Ya Tuhan, kami ucapkan syukur atas anugerah kehidupan ini. Bantulah kami untuk selalu mengingat kebaikan-Mu dan bersyukur dalam segala hal. Berikanlah kami kekuatan dan kedamaian untuk menghadapi hari yang baru ini. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."
Dipublikasikan pada: 16 Agustus 2025
Tulisan "Renungan Pagi 16 Agustus 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.