Saat matahari terbenam, kita dituntun untuk merenung dan mempersiapkan diri untuk istirahat dalam pelukan Tuhan. Malam adalah waktu untuk merenung dan menyerahkan semua kekhawatiran, kejengkelan, dan kesalahan yang telah kita lakukan sepanjang hari.
"Ini adalah pesan yang kita dengar dari Dia dan sampaikan kepada anda: Allah adalah terang; tidak ada kegelapan sedikit pun dalam Dia." (1 Yohanes 1:5)
Allah adalah terang. Ia adalah kebenaran dan keadilan. Ia adalah kebaikan dan kasih. Tidak ada sedikitpun kegelapan dalam-Nya. Kita diundang untuk setiap hari berjalan dalam terang-Nya, menjalani hidup dengan penuh cinta dan kedamaian.
Namun, kehidupan seringkali membawa kita ke dalam kegelapan. Kita sering kali merasa kecewa, marah, atau bahkan berdosa. Tetapi Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu ada di sana, menunggu kita untuk kembali kepada-Nya dan meminta pengampunan.
Ketika kita meminta pengampunan, kita membuka diri untuk menerima kasih dan terang Allah. Kita membuka diri untuk menerima kedamaian yang hanya bisa diberikan oleh-Nya. Dan dengan demikian, kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Kita bisa menjadi terang di dunia ini, seperti yang dikehendaki oleh Allah.
Sebelum kita tidur malam ini, mari kita berdoa. Mari kita serahkan semua kekhawatiran, kejengkelan, dan kesalahan kita kepada Allah. Mari kita minta pengampunan dan menerima kasih dan terang-Nya.
Tuhan, terima kasih telah mengajarkan kami tentang cinta dan pengampunan. Kami meminta pengampunan atas semua kesalahan yang telah kami lakukan hari ini. Bantulah kami untuk selalu berjalan dalam terang-Mu dan menjalani hidup dengan penuh cinta dan kedamaian. Amin.
Mari kita tidur dengan damai, dengan yakin bahwa Tuhan selalu bersama kita. Selamat beristirahat dalam pelukan kasih Tuhan.
Dipublikasikan pada: 27 Agustus 2025
Tulisan "Renungan Malam 27 Agustus 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.