Pernahkah kita merasa terjebak dalam kekacauan pikiran dan perasaan, hingga perasaan damai serasa jauh dari genggaman? Kita semua pasti pernah mengalaminya. Kita berusaha untuk menemukan kedamaian, namun sering kali kita mencarinya di tempat yang salah. Kedamaian sejati hanya bisa kita temukan dalam Tuhan.
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27)
Ayat ini adalah janji Tuhan yang kita dapat pegang. Damai sejahtera dari-Nya berbeda dengan apa yang dunia janjikan. Dunia menjanjikan kedamaian yang sementara, yang bisa hilang seketika ketika badai datang. Namun, kedamaian dari Tuhan adalah kedamaian yang abadi, yang tidak dapat diambil oleh siapapun atau apapun.
Bagaimana kita bisa merasakan kedamaian ini? Kuncinya adalah penyerahan diri. Seperti seorang anak kecil yang menyerahkan tangannya kepada orang tuanya saat menyeberangi jalan yang ramai, kita juga diundang untuk menyerahkan segala kegelisahan, kekhawatiran, dan rasa takut kita kepada Tuhan.
Lalu, apa hubungannya dengan pengampunan? Pengampunan adalah pintu menuju kedamaian. Dengan memaafkan, kita melepaskan beban yang kita pikul, dan kita membebaskan diri kita dari belenggu amarah dan dendam. Dalam pengampunan, kita menemukan damai.
Kita semua pernah melakukan kesalahan, dan kita semua perlu belajar memaafkan dan menerima pengampunan. Mari kita lakukan hal itu malam ini. Mari kita serahkan segala kegelisahan kita kepada Tuhan, dan mari kita maafkan mereka yang telah menyakiti kita.
Berikut ini adalah sebuah doa untuk membantu kita dalam proses ini:
"Ya Tuhan, kami datang di hadapan-Mu malam ini, membawa segala beban dan kegelisahan kami. Kami percaya bahwa Engkau adalah sumber kedamaian yang sejati. Bantulah kami untuk menyerahkan semua ini kepada-Mu. Dan bantu kami juga untuk memaafkan mereka yang telah menyakiti kami. Berikan kami damai sejahtera-Mu yang melampaui segala pengertian. Amin."
Selamat beristirahat. Semoga damai sejahtera Tuhan selalu menyertai kita. Amin.
Dipublikasikan pada: 10 September 2025
Tulisan "Renungan Malam 10 September 2025" oleh Ekatolik.com berlisensi di bawah CC BY 4.0 . Harap menyertakan atribusi apabila mengutip tulisan dan/atau mengambil gambar dari situs ini.
